|
Dua bulan yang lalu, Google mengumumkan tidak lagi bekerja sama dengan penyensoran yang dilakukan Beijing dan memikirkan untuk keluar dari pasar China. Semenjak itu, mata dunia tertuju pada arah mana yang akan dituju oleh Google di China. Sekarang, Beijing memberikan masukan bahwa Google harus mengikuti lingkungan di China.
Walau Google mengumumkan bulan Januari tidak akan mentaati kebijakan sensor oleh China, Beijing tidak membuat pernyaataan resmi sampai 6 Maret, ketika Miao Wei, wakil menteri dari Kementrian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT), menyatakan bahwa MIIT tidak menerima surat atau negosiasi atau kontak langsung dari Google, menurut laporan media pemerintah Xinhua News Agency.
Menanggapi tuduhan ‘Hacking’ dari Google, Miao Wei mengatakan bahwa Lan Xiang Technical School, yang alamatnya sebagai Internet Protokol dihubungkan dengan hacking, adalah pusat pelatihan kuliner dan bukan sekolah teknologi internet.
Pernyataan Miao bertentangan dengan laporan The New York Times (NYT) 18 Februari. NYT melaporkan bahwa Lan Xiang, sekolah profesi di Provinsi Shandong, dibangun dengan dukungan militer China dan memiliki ahli komputer tezhong, berlatih dari militer. Perusahaan China yang berafiliasi dengan Baidu, pesaing utama Google di China, mengoperasikan jaringan sekolah ini.
Pada 5 Maret, pada ‘dua sesi’ tahunan dari Kongres China dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) di Beijing, Li Yizhong, wakil menteri lain dari MIIT mengatakan kepada wartawan bahwa “Google harus mematuhi Hukum China jika ingin meneruskan usahanya di China,” dan “Sikap kami sangat jelas, dan sekarang terserah pada sikap Google.”
Li mengatakan bahwa MIIT punya hak untuk mencabut ijin Google.cn, dan punya cara untuk memblokir Google.com di China, menurut The Wall Street Journal (versi China).
Google didesak untuk “berubah”
Pada hari yang sama dalam konferensi pers, Zhao Qizheng juru bicara dari Sesi Ketiga dari Sebelas sesi CPPCC, secara tidak langsung mengatakan bahwa Google seharusnya melanjutkan kebijakannya untuk melakukan sensor sendiri. Dia mengatakan bahwa teori Darwin dari evolusi mengajarkan kita, bahwa apa yang pertama dan utama dari evolusi adalah spises beradaptasi dengan lingkungan, bukan lingkungan yang beradaptasi dengan spises,” menurut laporan Oriental Post.
Sebagai akhirnya, “tidak akan ada perubahan mendasar kebijakan di Beijing dalam hal kebebasan berbicara di internet. Situasinya sekarang kelihatannya sulit. Kami tidak melihat Beijing membuat penyelesaian serius untuk mengijinkan pemakai internet di China benar-benar menikmati kebebasan jaringan internet,” kata Profesor Joseph Y.S. Cheng dari Departemen Ilmu Politik Universitas Hong Kong, dalam wawancara dengan Radio Free Asia.
Walaupun kedua pihak belum membuat kompromi, para analis percaya bahwa Google sepertinya tidak akan sepenuhnya keluar dari pasar China, tetapi mungkin akan membatalkan mesin pencari bisnisnya di China selama Beijing meneruskan sensor ketanya. (EpochTimes/man)
Posting Komentar